Demo Ricuh di DPRD OKU, 11 Orang Diduga Provokator Ditangkap Polisi
BATURAJA, iNews.id - Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP Endro Aribowo mengungkapkan sebanyak 11 orang pengunjuk rasa di halaman Gedung DPRD OKU diamankan. Mereka ditangkap karena diduga menjadi provokator sekaligus pelaku penyerangan terhadap fasilitas umum dan aparat yang berjaga.
"Ya, 11 orang kita amankan," ujar AKBP Endro saat dihubungi, Senin (11/9/2025) malam.
Kapolres menyebut 11 orang tersebut didominasi kalangan anak muda dan bukan berasal dari mahasiswa. Saat ini polisi masih memantau secara masif di beberapa titik rawan untuk mencegah aksi serupa.
“Secara umum semua wilayah di Kota Baturaja sudah aman dan kondusif. Masyarakat sudah beraktivitas normal, jalan yang sempat ditutup juga sudah bisa dilalui,” katanya.
Kericuhan demo di OKU semakin memprihatinkan saat terlihat sejumlah anak sekolah dasar ikut berada di tengah massa. Beberapa dari mereka bahkan masih mengenakan seragam lengkap dan terlihat melempari petugas serta Gedung DPRD.
Sebelum bentrokan, aksi demonstrasi aliansi mahasiswa di halaman DPRD OKU berjalan tertib dengan pengawalan Kodim 0403/OKU dan Polres OKU. Mereka menyuarakan penolakan kenaikan tunjangan DPR RI, desakan pengesahan RUU Perampasan Aset hingga tuntutan transparansi publik.
Bupati OKU, Ketua DPRD, dan Dandim 0403 sempat menemui mahasiswa untuk mendengar langsung aspirasi mereka. Kericuhan dipicu kekecewaan kelompok masyarakat nonmahasiswa yang tidak diizinkan masuk ke area DPRD.
Mereka melempari petugas dengan batu, botol air mineral, bahkan pecahan pot bunga yang ada di sekitar gedung. Aparat akhirnya mengerahkan water cannon untuk mengendalikan massa yang berusaha merobohkan pagar DPRD.
Kapolres Endro menegaskan pihaknya tidak segan menindak tegas siapapun yang mencoba mengacaukan suasana kondusif di OKU.
“Masyarakat jangan mudah terprovokasi apalagi saat melihat medsos, tetap jaga diri dan keluarga,” katanya.
Editor: Donald Karouw