Dampak Virus Corona, Harga Karet di Sumsel Lesu

PALEMBANG, iNews.id - Harga rata-rata karet di Sumatra Selatan (Sumsel) pada bulan Maret 2020,menyentuh titik terendah yakni senilai Rp14.809 per kilogram. Harga ini lebih rendah dibanding dua bulan sebelumnya.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel, harga rata-rata terendah itu untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Sumsel Rudi Arpian mengatakan, harga karet harian pada Maret 2020 sempat berada di posisi Rp13.892 per kg untuk KKK 100 persen.
"Itu adalah harga terburuk sepanjang tahun 2020 yang diliputi kondisi penyebaran virus corona yang semakin masif," kata Rudi, Rabu (1/4/2020).
Rudi menambahkan, untuk KKK 60 persen-50 persen senilai Rp8.335-Rp6.946 per kg. Harga itu tercatat pada 30 Maret 2020.
"Artinya, jika petani menjual KKK 60 persen-50 persen, maka harga yang diterima petani lebih rendah," kata dia.
Rudi mengatakan kini petani di Sumsel mulai mengkhawatirkan penutupan pabrik karet di Sumsel, terlebih sejumlah pabrik di Bengkulu, Jambi dan Sumatra Barat mulai setop produksi.
“Yang kami khawatirkan kemungkinan terburuk jika Kota Palembang melakukan karantina wilayah, maka mayoritas pabrik karet yang ada di Palembang akan tutup,” kata dia.
Namun demikian, kata Rudi, hingga kini pabrik karet di Sumsel masih menerapkan imbauan dari Pemprov Sumsel agar pabrik bisa bertahan dengan melakukan efisiensi dan pemotongan ongkos produksi.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel Alex K Eddy mengatakan, semua pabrik karet di Sumsel masih bertahan. Pengusaha sangat mempertimbangkan efek dari penyetopan produksi baik bagi karyawan maupun petani.
“Sepanjang yang saya tahu semua pabrik bertahan untuk tetap berproduksi di tengah kondisi saat ini,” kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto