Cabai Merah dan Daging Ayam Jadi Biang Kerok Deflasi di Sumsel

PALEMBANG, iNews.id - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami deflasi 0,15 persen pada April 2020. Hal ini disebabkan anjloknya harga ayam ras, cabai merah hingga tarif angkutan udara.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, jatuhnya harga barang ini merupakan kondisi tak biasa yang terjadi di bulan Ramadan. Jika merujuk kejadian pada tahun-tahun sebelumnya, jatuhnya harga barang tahun ini karena adanya pandemi corona atau Covid-19.
“Bisa dikatakan ini pengaruh adanya pandemi Covid-19,” kata Endang, Rabu (6/5/2020).
Endang menambahkan, biasanya harga komoditas-komoditas tersebut melonjak yang kemudian mengerek inflasi di daerah.
Dia mencontohkan, harga ayam potong anjlok hingga Rp20.000 per kg sejak awal Ramadan. Biasanya harga ayam di Sumsel di bulan Ramadan di kisaran Rp25.000 hingga Rp28.000 per kg.
Lebih lanjut Endang mengatakan, kondisi menjadi berbeda ketika wabah mulai mempengaruhi sendi perekonomian masyarakat Sumsel.
“Covid-19 telah memberikan dampak positif dan negatif untuk komoditas yang kami pantau harganya,” kata dia.
Andil deflasi terbesar di Kota Palembang, kata Endang, berasal dari penurunan harga cabai merah sebesar 21,49 persen. Selanjutnya disusul harga daging ayam ras yang turun 6,24 persen, biaya pulsa ponsel turun 2,4 persen dan telur ayam ras yang turun sebesar 5,94 persen.
“Tarif angkutan udara turun 1,1 persen dan ikut menjadi penyebab deflasi,” kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto