Asal Usul Nama Palembang, Tempat yang Basah

PALEMBANG, iNews.id - Asal usul nama Palembang sangat terkait dengan sejarah dan topografinya. Diketahui Palembang merupakan kota tertua dan berada di dataran rendah berupa rawa dan banyak sungai di dalamnya.

Predikat kota tertua berdasarkan prasasti Sriwijaya. Pada prasasti yang dikenal dengan prasasti Kedukan Bukit itu tertulis 16 Juni 682. Dikisahkan saat itu, penguasa Sriwijaya mendirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal dengan Palembang. 

Baca Juga

Prakiraan Cuaca Sumsel: Palembang Berawan, Sebagian Daerah Lain Hujan 

Kota Pempek ini, topografinya dikelilingi air dan sebagiannya terendam air berupa rawa dan sungai. Berdasarkan data statistik 1990 yang dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, 52,25 persen tanah di Palembang tergenang air. 

Data tersebut tentu sudah menurun karena perkembangan kota, namun dipastikan wilayah Palembang yang tergenang air masih cukup luas. Bahkan dulu, sebelum dibangun stadion dan puluhan gedung olah raga serta perumahan dan pasar, Jakabaring adalah hamparan rawa.

Baca Juga

DPP Minta Kader Perindo di Sumsel Jaga Semangat demi Menangkan Pemilu 2024

Karena itulah, nenek moyang Wong Kito Galo menamakan wilayah ini dengan Palembang yang berasal dari bahasa melayu. Pa atau Pe adalah kata untuk menunjuk suatu tempat dan keadaanya. Sementara lembang berasal dari kata lembeng yang berarti dataran atau tanah rendah yang terendam air. 

Baca Juga

DPW Partai Perindo Sumsel Gelar Konsolidasi Siapkan Strategi Pemenangan Pemilu 2024

Berdasarkan bahasa melayu itu, Palembang berarti suatu tempat atau wilayah yang tergenang air. Pada zaman dahulu, kondisi alam terendam air dan banyak sungai, sangat baik atau menguntungkan karena transportasi air sangat vital saat itu. Karena manusia belum mengembangkan trasportasi darat yang tentu membutuhkan sarana jalan. 

Karena itu, Kerajaan Sriwijaya yang dikenal sebagai kerajaan besar yang memiliki armada laut yang kuat berpusat di Palembang. Hingga kini, sebagian masyarakat Palembang masih mengikuti kehidupan nenek moyaknya, yakni hidup dan beraktivitas di Sungai Musi dan Sungai Ogan. 

Sebagian warga masih tinggal di rumah rakit di atas air atau mendirikan rumah bertiang yang biasa disebut rumah panggung dengan posisi menghadap sungai. 

Walaupun dikelilingi bahkan sebagian wilayahnya tergenang air rawa, Palembang juga memiliki dataran tinggi salah satunya di Bukit Siguntang di kawasan Bukit, taman sekaligus tempat makam para keturunan Raja Sriwijaya. 

Itulah asal sulu nama Palembang yang kini juga dikenal dengan sebutan Kota Pempek, Bumi Sriwijaya dan Palembang Darussalam. 

Editor: Berli Zulkanedi