Akhir Mei, Realisasi Belanja APBD Palembang Baru 15,7 Persen
                
            
                PALEMBANG, iNews.id - Realisasi belanja APBD Kota Palembang baru 15,7 persen atau sekitar Rp679 miliar dari total alokasi sebesar Rp4,33 triliun, hingga pekan keempat Mei 2021. Wali Kota Palembang Harnojoyo menyebut serapan sebesar 15,7 persen sudah termasuk cepat.
Harnojoyo mengatakan akumulasi belanja operasional, belanja modal, dan belanja tak terduga itu baru terealisasi 15,7 persen karena berbagai proyek dan program OPD baru dimulai.
                                    "Realisasi itu sudah termasuk cepat, namun Kemendagri menekankan agar bisa dipercepat lagi karena daerah lain sudah ada yang di atas 20 persen," ujarnya, Rabu (26/5/2021).
Menurut dia realisasi belanja masih terus dikebut untuk memacu pertumbuhan ekonomi seiring pemulihan berbagai sektor kegiatan ekonomi masyarakat meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
                                    Selain itu penyerapan APBD 2021 diupayakan tetap fokus pada upaya menangani pandemi Covid-19 dan peningkatan pelayanan publik untuk mendorong percepatan perolehan PAD.
                                    Pemkot Palembang pada 2021 merencanakan belanja operasi sebesar Rp3,20 triliun, belanja modal sebesar Rp975,24 miliar, dan belanja tidak terduga sebesar Rp157,30 miliar.
Sementara itu realisasi pendapatan Kota Palembang baik dari PAD, transfer dan lain-lain hingga Mei 2021 sudah terealisasi 19 persen atau sekitar Rp728 miliar dari target sebesar Rp4,17 triliun.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Palembang Zulkarnain menjelaskan realisasi pendapatan masih mengalami perlambatan karena hambatan dari pengumpulan pajak untuk PAD.
"Saat ini PAD baru terealisasi Rp244 miliar dari target Rp1,5 triliun, memang belum maksimal karena Covid-19 masih cukup berdampak," katanya.
Menurutnya realisasi belanja dan pendapatan baru optimal pada triwulan III dan IV, dengan perkiraan dana sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) mencapai Rp55 miliar, sama seperti silpa 2020.
Editor: Berli Zulkanedi