KAYUAGUNG, iNews.id – Kodir (43) warga Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang tewas ditembak Tivi (40) ayah teman anaknya di depan Masjid Nurul Iman dipicu cinta terlarang sesama jenis antara anak pelaku bernama Iin dan anak korban, Shinta. Usai menembak korban, pelaku Tivi kabur dan hingga kini masih dalam pengejaran.
Kepala Desa Sungai Ceper, Kaharno menyebutkan hubungan kedua anak Shinta dan Iin ini memang sangat akrab dan telah tinggal serumah selama setahun lebih.
"Kalau untuk hubungan spesial mereka saya kurang paham. Tetapi setau saya mereka berdua ini sangat dekat hingga tidur makan pun bersama, bahkan si Iin ini lebih dari setahun menginap dirumah pelaku," katanya.
Karena saking dekatnya, orang tua korban sudah menganggap Shinta sebagai anak sendiri.
Kades menuturkan, perkelahian yang dimaksud yakni karena Shinta dan Iin sempat berselisih paham hingga membuat keluarga pelaku tidak menerima perkataan anak korban.
"Awalnya anak pelaku yang merasa tersinggung ini mengadu ke orang tuanya, barulah kemudian keluarga mengadukan ke pemerintah desa," ucapnya.
Setelah diadakan musyawarah antar kedua belah pihak. Ternyata masih belum menemui titik terang sehingga kembali dilanjutkan musyawarah di Masjid Nurul Iman Desa Sungai Ceper.
"Karena musyawarah pertama gagal, maka diadakanlah musyawarah kedua yang dilakukan dimasjid Nurul Iman. Kala itu pelaku merasa tersinggung karena dari pihak korban yang datang cuma 3 orang sementara keluarga pelaku banyak yang datang," katanya.
Selanjutnya, korban segera keluar dari masjid dan menelepon keluarga lainnya untuk datang menghadiri musyawarah tersebut.
Namun pelaku yang telah tersulut emosi, kemudian ikut keluar masjid dan saat itulah terdengar suara letusan tembakan.
"Waktu itu ada suara tembakan, dan setelah saya dan warga lainnya menghampiri ternyata korban Kodir sudah tergeletak dengan bersimbah darah," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut hingga sekarang kondisi di Desanya masih belum kondusif. Sedangkan Shinta dan Iin juga ikut melarikan diri.
"Kalau sampai sekarang pelaku masih buron, sama halnya dengan Shinta maupun Iin juga kabur melarikan diri dari Desa," ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait