Selama ini, sambungnya, warga hanya mendapatkan emas sekedarnya saja dengan proses yang panjag. Seperti yang diakui Ari, salah satu pendulang atau pencari emas. "Sudah lama dan sering mencari emas, tidak pernah dapat bongkahan seperti yang viral itu," katanya.
Dalam sehari atau beberapa hari, warga belum tentu mendapatkan emas. Kalaupun dapat hanya berupa serbuk butiran kecil, yang diambil dari tepi atau tengah sungai. "Dalam seminggu paling dapat seratus mili. Itu dijual ke penampung di desa. Mendulang itu di musim kemarau saat sungai surut," tuturnya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait