PALEMBANG, iNews.id - Jagat media sosial di Palembang dihebohkan curhatan seorang mahasiswi universitas ternama yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen pembimbing skripsi. Perlakuan tak senonoh tersebut terjadi saat dirinya melakukan konsultasi atas skripsinya.
Dalam ceritanya diungkapkan jika mahasiswi ini mulainya mendatangi dosen pembimbingnya untuk berkonsultasi mengenai skripsinya. Dalam unggahan di media sosial, mahasiswa tersebut juga berkeinginan agar ceritanya disebarkan.
Dia mengenalkan diri sebagai mahasiswi semester tua dan baru menyelesaikan sidang skripsinya. Setelah sidang, dia mengurus beberapa berkas yang kemudian membutuhkan tandatangan dari dosennya tersebut.
Diceritakan, kejadian tersebut berlangsung Sabtu (25/9/2021). Saat itu, mahasiswi ini mendatangi dosen yang ia sebut bernama dosen A. Karena pada saat yang bersamaan, mahasiswi ini sudah memastikan jika dosen tersebut ada di kampus melalui adik tingkatnya.
Mahasiswi ini berinisiatif menemui dosen tersebut tanpa janji karena sebelumnya juga sering seperti itu. Kebetulan si dosen A berada di ruang kerjannya bukan di ruang program studi atau prodi.
Dosen A tersebut sendirian di ruang kerjanya. Setelah dipersilakan masuk, keduanya terlibat obrolan mengenai skripsi. "Dia sempat menanyakan kondisiku, yang terlihat memang tampak pucat," tulisnya di media sosial.
Sang dosen A kemudian bertanya penyebab mahasiswi tersebut lambat lulus. Karena terus ditanya, si mahasiswi menceritakan kondisinya, jika dia sedang menghadapi masalah keluarga, kedua orang tua terancam bercerai.
Saat bercerita ini, mahasiswi merasa makin sedih dan mewek. Sampai akhirnya, mahasiswi ini, dipeluk oleh dosen tersebut.
Setelah memeluk, dosen itu akhirnya menandatangi berkas sidang tersebut. "Aku kaget dan aku pikir itu hanya bentuk empati atas masalah yang ku alami," ujar mahasiswi ini dalam unggahannya di media sosial.
Saat akan pamitan, dosen A kembali mengulang tindakan asusilanya termasuk membuka kancing baju bagian atas dan lain - lain. Setelah itu, dosen A meminta agar mahasiswi ini tidak menceritakan kejadian tersebut pada siapapun. "Dosen itu sempat minta maaf, dan berjanji tidak mengulangi lagi," katanya.
Hingga akhirnya mahasiswi ini kebingungan menghadapi kondisinya saat ini. Apakah ia harus mendiamkan atau menceritakan hal ini pada ketua prodi.
Mahasiswi ini pun ragu, karena tidak memiliki bukti yang cukup kuat, sekaligus keberlangsungan studi yang tengah ia jalani. "Demi Allah aku idak ngarang cerito ini, tolong di up, aku butuh saran," ujarnya menutup cerita.
Membaca cerita mahasiswi ini, banyak netizen kemudian turut berempati dan membela. Akun riodwivalta menulis harapannya agar cerita ini diviralkan karena kasihan dengan keluarga mahasiswi tersebut.
"Tolong di viralkan min, itu dosen bejat, kasihan itu keluarganya hampir broken home, dan susah secara ekonomi jugo..
#Kawal" tulisnya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait