MAKKAH, iNews.id - Jemaah haji diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dan terus menjaga stamina. Pasalnya, usai puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), banyak jemaah mengalami batuk pilek.
"Per hari ini sekitar 15.000 orang batuk pilek itu yang mendominasi," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana di KKHI Makkah, Selasa (12/7/2022).
Untuk itu, jemaah haji Indonesia diminta mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan memakai masker. Sebab, faktor kelelahan akibat puncak haji dan cuaca panas membuat fisik jemaah haji bisa terkuras.
"Itu yang terus kita imbau, edukasi kepada jemaah agar mau menggunakan masker itu lumayan memproteksi jamaah dari penyakit terutama batuk pilek," ujar Budi.
Menurut Budi, pasca-Armuzna penyakit yang dialami jemaah haji mulai bergeser. Dari hipertensi dan jantung, kini didominasi batuk dan pilek.
"Sekarang sudah bergeser batuk pilek mendominasi jadi lima terbesar di Arab Saudi," ucapnya.
Puncak ibadah haji memang ibadah fisik. Dibutuhkan fisik dan stamina yang kuat. Selama 6 hari dari keberangkatan ke Arafah untuk wukuf, kemudian mabit di Muzdalifah dan lempar jumrah di Mina membuat beberapa jrmaah tumbang, ada yang dirawat hingga meninggal dunia.
Apalagi kini pelaksanaan ibadah haji bergeser dari Mina kembali ke Masjidil Haram. Para jemaah haji akan melakukan tawaf ifadah maupun tawaf wada. Jemaah haji Indonesia disarankan untuk tetap memakai masker selama melaksanakan ibadah di tempat orang banyak berkumpul seperti Masjidil Haram.
"Prokes yang lain itu karena cuaca dan kelelahan faktor itu menyebabkan kesehatan jemaah menurun. Gampang batuk pilek apalagi kalau tidak gunakan masker," tuturnya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait