LAHAT, iNews.id - Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Lahat kewalahan menghadapi tingginya permintaan minyak goreng, karena kekurangan stok. Bulog Lahat mengalami kekurangan persediaan sejak Oktober 2021 lalu.
Pimpinan Cabang Bulog Kabupaten Lahat, Harmein Indra Pohan mengatakan, ketika komoditi minyak goreng melonjak seperti saat ini, persediaan berkurang sehingga tidak mendapatkan alokasi.
"Sejak Oktober tahun 2021, stok Migor di Bulog Lahat habis. Penyebabnya karena memang dari bahan bakunya yang berkurang," ujar Harmein, Kamis (27/1/2022).
Harmein mengungkapkan, bahwa kebutuhan minyak goreng di Lahat cukup tinggi yakni mencapai 10.000 liter per bulan, hanya saja tidak diimbangi dengan ketersediaan pasokan.
"Kalau kita jual ke pedagang partai besar dan bisa di eceran juga, namun dengan harga di bawah Rp14.000 per liter. Tentunya kalau yang beli jumlah banyak, seperti agen kita jual dengan harga yang lebih murah, itu sebelum harga minyak melonjak," katanya.
Untuk mengatasi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng, lanjut Harmein, pihaknya berencana mengadakan operasi pasar. Hanya saja perintah untuk menggelar pasar murah tersebut belum ada.
"Memang susah kita ajukan mengenai operasi pasar, tapi belum ada perintah resminya dari atasan kami. Kalau memang ada perintah, pasti kami jalankan operasi pasar dengan harga minyak sesuai ketetapan yang berlaku saat ini yakni Rp14.000," katanya.
Dari pantauan yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lahat, harga minyak goreng belum mengalami penurunan yang signifikan.
"Kami beli dengan modal yang mahal, jadi tidak mungkin kami secara drastis menurunkan harganya, kami bisa rugi. Harga minyak goreng saat ini juga sudah turun sedikit, sebelumnya mencapai Rp20.000 liter, namun saat ini sudah turun menjadi Rp17.000 hingga Rp18.000 per liter," ucap Hendrawan pedagang di Pasar Bawah Lahat.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait