Setelah sinergisitas tersebut tercipta dan terbina secara baik maka, kata dia, diharapkan potensi masuknya paham radikal di OKU Timur bisa dicegah.
“Jadi empat pilar ini diperkuat dalam Kampung Tangguh Ideologi. mereka akan mencegah masuknya paham radikal, melindungi masyarakat yang rentan terpapar, mendata dan pengawasi pendatang yang masuk,” katanya.
Diharapkan inisiasi pendirian kampung seperti ini bisa menyebar luas ke seluruh daerah, sehingga Indonesia menjadi negara yang tangguh ideologi.
Sementara itu, pendiri Negara Islam Indonesia Crisis Center Ken Setiawan berharap pemerintah dapat merangkul para mantan anggota NII yang telah kembali ke paham ideologi Pancasila sebagai warga negara Indonesia sejati.
“Mari bersama-sama mengampanyekan Pancasila dengan mengamalkan isi Pancasila tersebut sehingga Sumsel aman dan damai,” katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait