Berdasarkan temuan di lapangan kenaikan harga itu terjadi atas gangguan proses distribusi di tingkat peternakan dan gangguan cuaca, sementara permintaan masyarakat meningkat. Pihaknya memastikan gangguan tersebut sifatnya hanya sementara dan tidak terjadi kembali.
Hal tersebut didapatkan setelah pemerintah provinsi menerapkan pemberian subsidi proses distribusi untuk menjamin pasokan kebutuhan barang pokok di pasaran tak terganggu. “(Subsidi) bukan hanya untuk distribusi telur, tapi kebutuhan lainnya juga seperti beras, minyak goreng sehingga harganya stabil. Walaupun mungkin ada kenaikan tapi tetap terjangkau di masyarakat,” katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait