Berdasarkan hasil penyelidikan, masih kata Yusantiyo, selama lebih dari dua tahun beraksi di sejumlah daerah, para tersangka telah mengakibatkan kerugian total sebesar Rp3,2 miliar. Adapun kerugian sejumlah sekolah di Ogan Ilir yang digasak para tersangka yakni sebesar Rp276 juta.
Tersangka otak pencurian, Pijai mengaku mengincar sekolah karena saat ini sedang masa belajar daring. Sehingga dengan situasi sekolah yang relatif lengang, kawanan pencuri ini beraksi saat penjaga penjaga sekolah lengah.
“Kami mengincar sekolah yang sedang libur. Kami mencari data sekolah itu lewat internet google map,” ujar tersangka.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait