Dalam perkembangannya hingga di masa Kesultanan Palembang dan kolonial, Sungai Musi semakin terkenal karena para pedagang dari China dan Timur Tengah berdatangan dengan tujuan belajar dan berdagang. Hal itu terbukti banyaknya penemuan benda bersejarah di dasar Sungai Musi.
Terdapat beberapa kelompok masyarakat di Palembang yang mencari harta karun di dasar Sungai Musi hingga saat ini.
Sejarah Sungai Musi disebut Batanghari Sembilan
Sungai Musi membentang sepanjang 750 kilometer dari hulu di kawasan Kepahiyang Bengkulu, melintasi beberapa kabupaten, membela Kota Palembang dan bermuara di Selat Bangka.
Sungai Musi disebut Batanghari Sembilan karena sembilan sungai besar bermuara di Sungai Musi. Karena itu, hampir seluruh wilayah Sumsel dapat dijangkau sejak masa lalu melalui jalur sungai.
Di Palembang, Sungai Musi dan Jembatan Ampera di atasnya menjadi ikon Kota Pempek. Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian, Palembang Ulu dan Palembang Ilir. Masyarakat sejak zaman dahulu menggantungkan hidup dengan Sungai Musi. Beraktivitas, transportasi dan membuat tempat tinggal yang disebut rumah rakit di atas Sungai Musi.
Sampai saat ini, masih banyak masyarakat menggantungkan hidupnya dengan Sungai Musi. Mereka hidup dan mencari nafkah dengan menjadi serang getek. Bagi mereka sejarah Sungai Musi terus melekat dan dipertahankan.
Editor : Berli Zulkanedi
Sejarah Sungai Musi sungai musi sumatera selatan Kerajaan Sriwijaya palembang Batanghari Sembilan
Artikel Terkait