Korea Utara sedang menghadapi peningkatan kasus Covid-19. (Foto: Ist)

"Sulit untuk mempercayai klaim Korea Utara, secara ilmiah, mengingat kemungkinan virus menyebar melalui objek cukup rendah," kata Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul kepada Reuters.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan risiko orang terinfeksi Covid melalui kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi umumnya dianggap rendah, meskipun mungkin.

Korea Utara juga mengatakan dua pasien pertama menyentuh benda-benda yang tidak diketahui di kota timur pada awal April, tetapi pertama kali kelompok pembelot diketahui telah mengirim balon melintasi perbatasan tahun ini pada akhir April dari wilayah Gimpo barat.

Korea Utara pertama kali mengakui adanya wabah Covid-19 beberapa bulan setelah negara itu melonggarkan penguncian perbatasan yang diberlakukan sejak awal 2020 untuk melanjutkan operasi kereta barang dengan China.

"Jika mereka menyimpulkan virus itu dari China, mereka harus memperketat tindakan karantina di daerah perbatasan sebagai kemunduran lebih lanjut bagi perdagangan Korea Utara-China," kata Lim.

Korea Utara telah mengklaim gelombang Covid telah menunjukkan tanda-tanda mereda, meskipun para ahli menduga pelaporan yang kurang dalam angka-angka yang dirilis melalui media yang dikendalikan pemerintah.

Korea Utara melaporkan 4.570 lebih banyak orang dengan gejala demam pada Jumat, dengan jumlah total pasien demam yang tercatat sejak akhir April mencapai 4,74 juta.

Pyongyang telah mengumumkan jumlah pasien demam setiap hari tanpa merinci apakah mereka telah tertular Covid, tampaknya karena kurangnya alat tes.


Editor : Berli Zulkanedi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network