Rakerda pertanian di Sumsel. (Foto: Ist)

Menurutnya, petani harus betul-betul menerapkan pemberian pupuk secara tepat dosis, perlindungan serangan hama, hingga penanganan panen.

Ia memaparkan sebetulnya ada beberapa daerah, yang menjadi sentra pertanian di Sumsel, yang mampu mencapai produktivitas hingga sembilan ton GKG bahkan 10 ton GKG per hektare. “Kalau kita tekan losses jadi lima persen saja maka ada potensi penambahan produksi sebanyak 40.000 ton GKG,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Himpun Kerukunan Tani (HKTI) Sumsel M Zain Ismed, mengatakan luasan lahan padi di Sumsel tidak sesuai dengan yang dialokasikan untuk pupuk bersubsidi.

“Oleh karena itu, kelangkaan pupuk bersubsidi akan selalu terjadi kecuali memang ditambah alokasi subsidinya dari pemerintah pusat,” kata dia.

Pemprov Sumsel sebetulnya sudah menyadari masalah luasan lahan yang memengaruhi kuota pupuk bersubdisi. Pasalnya, Sumsel tercatat sempat kehilangan luas tanam seluas 250 hektare pada 2017, lantaran tidak terdata di Kementerian ATR/BPN.

“Makanya kami terus membenahi data luasan tanam karena berpengaruh terhadap kuota pupuk yang diterima,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru.


Editor : Berli Zulkanedi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network