Produksi pertanian Sumsel terus meningkat karena tidak terpengaruh kebijakan pembatasan. (Foto: Ilustrasi/Ist)

Peluang peningkatan produksi itu sangat terbuka karena terdapat sejumlah daerah sentra produksi yang memiliki areal sawah yang luas tapi intensitas penanamannya masih rendah, yakni hanya satu kali dalam satu tahun.

Lima daerah sentra utama yakni Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu Timur dan Musi Rawas.

Pada 2020, Sumsel berada pada urutan kelima untuk produksi gabah secara nasional yakni 2,6 juta ton GKG, atau masih di bawah Sulawesi Selatan dengan 4,6 juta ton GKG, Jawa Barat 9,0 juta ton GKG, Jawa Tengah 9,6 juta ton GKG dan Jawa Timur 9,9 juta ton GKG.

Ia mengatakan dengan target 3,1 juta ton GKG pada 2021 itu, artinya Sumsel harus menambah sekitar 400 ribu ton GKG karena produksi tahun 2020 itu tepatnya 2.696.103 ton GKG.

Potensi itu ada di Kabupaten Banyuasin (penghasil padi terbanyak di Sumsel) yang memiliki luas tanam 184.000 Ha karena indeks penanamannya masih 1,1, artinya pada musim kedua hanya 10 persen dari total lahannya yang ditanami kembali oleh petani.

Peluang lainnya juga terbuka di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang merupakan produksi beras nomor dua di Sumsel dan nomor 15 secara nasional. Kabupaten ini memiliki keunggulan karena memiliki saluran irigasi dan luas lahan tanam yang cukup luas, dengan rata-rata melakukan dua kali tanam dalam satu tahun.


Editor : Berli Zulkanedi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network