Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.
PALEMBANG, iNews.id – Massa yang diduga berasal dari kelompok balap liar dan geng motor menyerang Gedung DPRD Sumsel hingga membakar sejumlah pos polisi. Aksi itu membuat Kota Palembang mencekam, Minggu dini hari (31/8/2025).
Kericuhan pecah sekitar pukul 02.35 WIB, ketika sekitar 200 orang bergerak menuju Simpang Lima DPRD Sumsel. Sekitar pukul 03.00 WIB, massa mulai merusak fasilitas DPRD dan membakar area depan gedung. Aparat kepolisian bersama personel Kodam II/Sriwijaya yang berusaha membubarkan massa sempat terlibat bentrokan sengit, namun situasi tetap memanas.
Tak lama berselang, Pos Polisi Simpang Lima hangus terbakar pada pukul 03.16 WIB. Massa juga merusak kamera CCTV dan pagar gedung DPRD, lalu beralih menyerang Mapolda Sumsel sekitar pukul 03.50 WIB. Aksi pelemparan batu sempat melukai seorang polisi di bagian pelipis.
Kerusuhan kemudian merembet ke Simpang Patal dan Kelambi Daro, di mana pos polisi kembali dirusak dan dibakar. Satu kendaraan dinas polisi bahkan ikut terbakar.
Aparat akhirnya berhasil mengendalikan situasi. Delapan orang diamankan pada pukul 04.17 WIB, dan hingga pukul 04.47 WIB total 42 remaja ditangkap oleh Ditreskrimum Polda Sumsel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Plt Kabag Humas & Protokol DPRD Sumsel, Muhammad Fakhri Azhar membenarkan adanya kerusakan. “Memang ada beberapa fasilitas yang dirusak, namun kondisi gedung DPRD secara keseluruhan masih aman. Saat ini situasi sudah kondusif dan dijaga ketat aparat,” ujarnya.
Kasubdit Jatanras Polda Sumsel, AKBP Tri Wahyudi mengatakan, masih mendalami motif aksi brutal tersebut.
“Dugaan awal, kerusuhan dipicu konsentrasi massa balap liar yang berujung anarkis. Penyelidikan masih kami lakukan,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait