Ditreskrimum Polda Jambi membongkar pengoplosan beras subsidi SPHP yang merugikan konsumen. (Foto: iNews)

Total barang bukti yang diamankan antara lain 100 karung beras polos 5 Kg, 54 karung polos 10 Kg, 20 karung polos 20 Kg, 221 karung beras SPHP, 111 karung kosong, mesin jahit karung portable, terpal biru, dua karung kosong SPHP, satu unit HP, serta mobil Daihatsu Gran Max berikut STNK.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf b, c, dan i Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Ancaman hukuman maksimal adalah lima tahun penjara dan denda hingga Rp2 miliar.

Taufik juga menegaskan, praktik ilegal ini sangat merugikan masyarakat. "Program beras SPHP ditujukan agar warga bisa membeli beras dengan harga terjangkau, namun disalahgunakan demi keuntungan pribadi".

Saat ini tersangka beserta barang bukti masih diamankan di Mapolda Jambi. Polisi juga mendalami kemungkinan adanya jaringan lain yang ikut terlibat dalam peredaran beras subsidi yang dikemas ulang ini.

Pimpinan Wilayah Bulog Provinsi Jambi, Aan mengapresiasi kinerja Polda Jambi. "Kami dari Bulog Jambi akan memblack list (cabut) RPK tersangka," katanya.


Editor : Kastolani Marzuki

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network