PALEMBANG, iNews.id - Bripka IS (39), anggota kepolisian dari Polres Lahat menjalani sidang disiplin di Propam Polda Sumatera Selatan (Sumsel) terkait dugaan perzinaan dengan istri seorang narapidana hingga hamil. Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan akan memberikan saksi tegas kepada setiap anggota yang bermasalah.
"Saya baru memastikan lagi dengan Kapolres, informasinya ada dugaan selingkuh," kata Kapolda Sumsel Irjen Toni Harmanto,Senin (13/12/2021).
Toni mengatakan, dirinya telah mendapat penjelasan terkait kasus tersebut. Dirinya menegaskan akan memberi sanksi tegas terhadap personel yang bermasalah. "Tidak menutup kemungkinan, karena mungkin semua sudah tahu, sudah puluhan anggota yang bermasalah yang kita berikan sanksi Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH)," katanya.
Sebelumnya, sidang disiplin terhadap Bripka IS digelar di Propam Sumsel atas laporan seorang narapidana narkoba yang tidak terima istrinya dihamili IS. Pihak pelapor, FP, meminta IS dihukum.
"Kita minta Bripka IS dihukum seberat-beratnya atas perbuatannya," kata kuasa hukum pelapor FP, Feodor Novikov Denny, di Polda Sumsel, Senin (13/12).
Bripka IS dan istri FP, IN, diduga kenal sejak Juli 2021. IN disebut menuruti Bripka IS karena mendapat ancaman dari pelaku, jika menolak maka suaminya akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Kasus ini dilaporkan pada Oktober 2021.
"Kejadiannya itu sekitar 30 September ke 1 Oktober, korban terpaksa menuruti keinginan terlapor karena suaminya diancam dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Karena terlapor tidak ada iktikad baik, jadi pada 10 Oktober kita melaporkan ke Polda Sumsel," ujarnya.
Feodor mengatakan, pelapor dan korban telah melakukan pernikahan yang sah secara hukum sejak Januari 2021. FP sendiri saat ini berstatus sebagai narapidana di Lapas Tanjung Batu, Ogan Ilir. Kini istrinya disebut tengah hamil usia 2 bulan kandungan diduga akibat perbuatan bejat Bripka IS.
"Perzinaan tersebut terjadi saat FP sedang di tahanan. Awalnya Bripka IS mengajak IN dan temannya jalan-jalan ke Palembang. Karena alasan sudah malam, IS memesan dua kamar hotel," ujarnya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait