Padahal pembicaraan ini merupakan sinyal positif setelah berbulan-bulan retorika keji dari kedua belah pihak. Ukraina telah diyakinkan akan semua dukungan dari AS dan NATO, meskipun kegagalannya secara resmi bergabung dengan blok militer itu sampai sekarang.
Faktanya, pemicu utama bagi Rusia untuk melakukan penumpukann pasukan besar-besaran di dekat perbatasan Ukraina adalah rencana Ukraina untuk bergabung dengan organisasi anti-Rusia itu.
Pada tahun 2021, NATO telah mengumumkan bahwa mereka menyambut baik aspirasi Ukraina dan Georgia untuk bergabung. NATO telah berjanji untuk membela Ukraina. Rudal, tank, jet tempur, dan senjata lainnya secara konsisten tiba di Kiev. Unit-unit juga telah diidentifikasi oleh AS untuk ditempatkan di Eropa untuk menghalangi invasi Rusia.
Saat ini, ada cukup kejelasan tentang siapa yang mengangkat senjata melawan Rusia. Namun, penting juga untuk mengidentifikasi negara-negara yang bisa mendukung Moskow jika perang pecah antara Rusia dan Ukraina yang didukung oleh NATO.
Meskipun para ahli telah mengesampingkan perang skala penuh, kemungkinan lain tidak dapat dikesampingkan mengingat skala penumpukan militernya. Ada pendapat tradisional tentang Putin di Barat bahwa dia adalah orang yang bertindak daripada ahli strategi.
Faktanya, ketika Joe Biden mengambil alih kekuasaan, dia dengan blakblakan mengatakan bahwa Vladimir Putin adalah seorang “pembunuh” yang telah membuat marah orang Rusia pada saat itu. Namun, seseorang tidak boleh melompat dan meragukan ketajaman strategis Putin.
Lalu, ada Collective Security Treaty Organization (CSTO), sebuah blok militer yang mirip dengan NATO. Ini pada dasarnya adalah aliansi keamanan yang terdiri dari negara-negara pecahan Soviet.
Jika diserang, enam negara yang membentuk CSTO (Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan) kemungkinan besar akan saling membela. Karena penarikan tiba-tiba pasukan Amerika dari Afghanistan dan pengambilalihan oleh Taliban, kekhawatiran keamanan di antara negara-negara Asia Barat telah meningkat, menyebabkan pergeseran alami ke arah Rusia.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait