Tradisi menuba ini memang tujuan utamanya untuk memanggil hujan, akan tetapi ada makna lain di samping itu. Salah satu arti dari pelaksanaan ritual nuab ini adalah bentuk gotong royong dan kerja sama di antara masyarakat Suku Dayak.
Biasanya masyarakat Suku Dayak akan melakukan ritual ini pada malam hari dan berharap di esok harinya hujan akan turun.
Pertama, masyarakat Dayak akan menuju ke hutan belantara untuk mencari akar tuba. Setelah berhasil ditemukan dan dikumpulkan semua akar tuba akan ditumpuk di hulu sungai beralaskan batu dan pasir.
Setelah itu, masyarakat dayak laki-laki dewasa bergotong royong memukul akar tuba agar getahnya keluar. Getah tuba ini merupakan racun alami yang sangat mematikan.
Akar tuba yang dipukulkan itu akan hancur dan remuk. Kemudian akar itu akan diperas ke dalam wadah yang berisi air. Kemudian racun tuba yang berwarna putih itu akan diangkut ke sampan atau perahu kayu milik masyarakat Suku Dayak.
Setelah semua persiapan siap, maka perahu itu akan diarahkan ke tengah sungai. Air perasan tuba itu akan disebarkan atau dimasukkan ke dalam sungai sesuai dengan perintah Kepala Suku Adat Dayak setempat.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait