"Seharusnya peran ini diambil Wapres Ma'ruf Amin. Kita tidak tau juga kenapa Kiai Ma'ruf lebih banyak diam, apakah karena kesibukan atau mungkin sudah merasa nyaman?" kata Fadhli.
Lebih lanjut, Fadhli menyarankan agar semua pihak melepas egonya masing-masing dan lebih mengedepankan kepentingan bangsa ke depan. "Prinsipnya aku kira tak ada yang lebih penting daripada kepentingan bangsa dan negara. Kalau berkutat pada persoalan itu-itu saja, ujaran kebencian, ancam mengancam, islam-nasionalis, rugi bangsa ini. Itu persoalan yang seharusnya sudah ditinggalkan, masa lalu," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait