BEIRUT, iNews.id - Krisis pangan di Lebanon terus berlangsung dan semakin parah. Warga yang frustasi dan kehilangan kesabaran menyerbu toko roti subsidi.
Warga Lebanon yang marah menyerbu toko roti dan toko kue di Lebanon, Rabu (27/7/2022).Antrian panjang terbentuk di luar banyak toko di Lebanon.
Penduduk harus menunggu dengan perasaan tidak sabar dalam panas matahari yang membakar untuk mendapatkan roti bersubsidi. Ketika persediaan dan emosi menipis, banyak orang memilih untuk membeli produk roti lainnya, beberapa di antaranya dihargai 40.000 pound Lebanon (USD 1,5) untuk 10 roti tipis.
Sejumlah warga lain melampiaskan rasa frustrasi mereka dengan menggunakan platform media sosial, menyalahkan politisi dan toko roti atas masalah tersebut. Banyak warga yang juga mengecam sindikat mafia karena menjual tepung bersubsidi di pasar gelap dan menyelundupkannya ke Suriah. Di beberapa tempat, tentara terpaksa turun tangan, mengusir pengunjuk rasa dari toko-toko, dan meredakan pertengkaran sengit di antara pelanggan yang mengantri. Meski demikian, masih terselip rasa yakin di tubuh pemerintah Lebanon untuk mengatasi krisis ini.
“Sekitar 49.000 ton gandum diperkirakan akan tiba di Lebanon pada akhir minggu ini. Semoga kapal cepat sampai. Krisis adalah hasil dari tepung yang dicuri dari negara kita,” kata Menteri Ekonomi Lebanon Amin Salam, seperti dikutip dari Arab News.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait