"Sakit komplikasi ini sudah tujuh bulan. Sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu, karena tidak mampu biaya serta sulit dipasan infus, jadi dibawa pulang ke rumah. Dan diobati secara tradisional atau dukun kampung," ujar Dodi, suami Nyata.
Yopi Hendri, Ketua RT setempat mengatakan, untuk bantuan pengobatan dari pemerintah belum ada. Namun bantuan dalam pembuatan BPJS Kesehatan telah dilakukan pihaknya. "Namun saat ini karena kurang mampu dan biaya rumah sakit mahal, jadi hanya dirawat di rumah dan berobat kampung," katanya.
Nyata dan keluarga sangat berharap ada bantuan pemerintah atau dermawan yang dapat meringankan beban mereka. Karena jangankan untuk berobat, untuk biaya hidup sehari-hari pun sulit.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait