Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri. (Foto: Antara)

PALEMBANG, iNews.id - Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatra Selatan (Sumsel) prihatin melihat fakta lapangan kerusakan hutan di provinsi setempat hingga 2021 ini terus berlangsung. Walhi mengajak masyarakat bersama-sama melindungi hutan dari kerusakan yang lebih parah.

"Kerusakan hutan hingga kini terus berlangsung, jumlahnya cukup luas ratusan hingga ribuan hektare," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri, di Palembang, dikutip iNews dari Antara, Sabtu (9/1/2021). 

Melihat kondisi kerusakan hutan yang cukup parah, Walhi mengajak masyarakat Sumsel untuk bersama-sama melindungi hutan dari kerusakan yang lebih parah baik akibatkan faktor alam maupun ulah manusia.

"Hutan Sumsel yang luasnya mencapai 3,5 juta hektare rawan mengalami kerusakan seperti terbakar pada saat musim kemarau dan kegiatan penebangan liar sehingga diperlukan perhatian masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya perlindungan dari kedua faktor penyebab kerusakan itu," katanya.

Berdasarkan hasil pengamatan, setiap tahunnya terdapat ribuan hektare hutan di provinsi ini mengalami kerusakan. Kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan karena bisa mengakibatkan kerusakan semakin parah dan pada akhirnya bisa menyebabkan kepunahan dan menimbulkan berbagai bencana ekologis pada musim hujan.

Ia mengatakan untuk menghentikan kerusakan hutan tersebut diperlukan peran serta semua pihak dan lapisan masyarakat mencegah aksi penebangan liar serta terjadinya kebakaran hutan dengan aksi nyata seperti melarang kegiatan penebangan pohon. Kemudian berpartisipasi melakukan pemadaman jika melihat api membakar semak-semak dan pohon di kawasan hutan sekitar tempat tinggal.

"Masyarakat harus berani melarang orang-orang yang melakukan penebangan pohon di hutan tanpa izin yang sah, jika telah dilarang dan praktik penebangan liar itu tetap berlanjut diharapkan segera melaporkannya kepada aparat kepolisian terdekat," katanya.

Aparat kepolisian diharapkan merespon laporan masyarakat dengan cepat dan menindak tegas pelaku penebang pohon dan orang-orang yang membiayai atau penadah hasil "illegal logging" itu.

Sementara Plt Kepala Dinas Kehutanan Sumsel, Panji Tjahjanto menjelaskan bahwa kerusakan hutan di provinsi ini cukup luas. “Kawasan hutan mengalami kerusakan dalam kondisi kritis mencapai 733 ha atau seperlima dari 3,5 juta ha luas total kawasan hutan Sumsel,” katanya.


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network