Lobi hotel di Prabumulih yang sepi tanpa satu pun tamu. (Foto: Berrie B)

PALEMBANG, iNews.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak hanya berdampak pada pedagang di Kota Prabumulih. Perhotelan di kota nanas juga harus berjuang keras untuk menyelamatkan okupansi yang terjun bebas hingga lebih dari 80 persen. 

Sejak diberlakukannya PPKM, sektor perhotelan termasuk salah satu sektor yang paling terdampak. Mobilitas dan kegiatan masyarakat yang dibatasi beralih ke dalam jaringan atau daring. Akibatnya pendapatan hotel tergerus. 

Manajer Fave Hotel Prabumulih, Fathoni mengatakan, tingkat hunian atau okupansi hotel yang berada di Jalan Lingkar Kota Prabumulih hanya berkisar 10 persen. "Kecil sekali dan itu hanya dari luar kota," ujarnya, Selasa (3/8/2021).

Menurutnya, kondisi ini sangat jauh berbeda dengan hari biasa sebelum pandemi tingkat hunian mencapai di atas 70 persen. Akibatnya, pihak hotel harus melakukan segala cara agar dapat bertahan seperti melakukan efisiensi dan menyiapkan paket promo. 

Jika kondisi ini terus berlanjut, perhotelan akan mengalami kesulitan bahkan terancam tutup. Karena itu diharapkan kondisi ini segera membaik dan tamu hotel meningkat.  


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network