“Hingga kini pihak kita masih terus melengkapi berkas dengan keterangan saksi tambahan dan hasil visum. Ini bagian dari proses penyelidikan,” katanya.
Pihak keluarga korban mengungkapkan, pelaku diduga bernama Arsah. Penembakan ini dipicu oleh perselisihan antara korban dan Arsah sehari sebelum kejadian.
Perselisihan terjadi akibat kemacetan kendaraan di jalur Houling yang berujung adu mulut. Keesokan harinya, korban disergap dan ditembak saat bekerja mengemudikan truk angkutan batubara milik PT DSB.
Diketahui, peristiwa berdarah ini terjadi pada Senin pagi, 30 Juni 2025 sekitar pukul 08.40 WIB. Korban mengalami luka tembak di bagian bokong kiri dan kini dirawat intensif di RSUD Rupit.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait