PALEMBANG, iNews.id - Masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) diminta tidak melonggarkan protokol kesehatan (prokes). Gubernur Sumsel Herman Deru mengeluarkan imbauan karena menilai peningkatan kasus Covid-19 akhir-akhir ini salah satunya diakibatkan mulai longgarnya prokes.
"Prokes harus terus diterapkan bahkan ditingkatkan kualitasnya, peningkatan kasus penularan virus corona akhir-akhir ini salah satunya diakibatkan mulai longgarnya masyarakat menerapkan prokes," ujar Herman Deru, Jumat (18/2/2022).
Untuk menegakkan disiplin penerapan prokes, pihaknya bersama bupati/wali kota terus berupaya melakukan sosialisasi untuk mengingatkan masyarakat agar selalu memakai masker, mencuci tangan, mencegah terjadinya kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Selain itu, pihaknya juga berupaya mendukung pemerintah kabupaten/kota menegakkan aturan PPKM dan prokes di pusat keramaian dan tempat usaha sesuai ketentuan dan levelnya.
Melalui upaya tersebut, diharapkan kasus penularan Covid-19 dapat dikendalikan agar tidak terus meningkat dan menjadi kejadian luar biasa. Berdasarkan data 17 Februari 2022 tercatat 1.291 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kasus positif Covid-19 itu diprediksi terus meningkat hingga Maret 2022 sehingga perlu dilakukan berbagai tindakan pencegahan salah satunya dengan menerapkan prokes secara ketat," katanya.
Sementara sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy menjelaskan bahwa tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Sumsel mengalami peningkatan seiring terjadi penambahan pasien Covid-19 dalam sebulan terakhir.
Untuk Sumsel secara umum BOR terus bergerak naik, sekarang ini mencapai 38 persen dari 1.839 tempat tidur yang tersedia dan di Kota Palembang 56 persen (dari 881 tempat tidur).
"Untuk mencegah BOR ke posisi warpada (warning) 70 persen, pihaknya mengimbau kepada semua pihak dan lapisan masyarakat mendukung upaya pemerintah terus menekan angka penularan Covid-19," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait