Hari juga mendapati, ketertarikan kini merambah ke tingkatan kabupaten seiring dengan semakin baiknya jaringan internet. “Bahkan, kami pun pernah diminta memberikan sosialisasi soal pasar modal oleh sebuah karang taruna di Tanjung Batu (Ogan Ilir),” katanya.
Akan tetapi, adanya pandemi Covid-19, menurut Hari menjadi pemicu pertumbuhan signifikan pasar modal dalam tiga tahun terakhir.
“Saat 2020, saat pandemi baru terjadi memang anjlok, tapi lihat di tahun 2021 justru mencetak sejumlah rekor. Lalu pada 2022 ini sudah mulai normal,” katanya.
Meningkatnya jumlah investor tersebut berbanding lurus dengan nilai transaksi Sumsel di pasar modal, yang mana tercatat Rp57 triliun per Juni 2022 atau telah mencapai separuh dari nilai transaksi 2021.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa mayoritas masih didominasi dari Kota Palembang yakni mencapai Rp52 triliun. Lantaran itu, KBEI akan lebih menggencarkan sosialisasi terkait pasar modal ke warga yang berada di kabupaten/kota.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait