Harga cabai semakin pedas termasuk di Palembang. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id - Harga cabai terus naik dan bertahan di atas Rp100.000 per kilogram. Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia mengungkapkan terdapat sejumlah pemicu meroketnya harga cabai. 

Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia, Abdul Hamid menyatakan permintaan tinggi namun pasokannya kurang menjadi penyebab mahalnya harga cabai. 

Kurangnya pasokan disebabkan oleh dua hal, yang pertama karena faktor cuaca yang tidak menentu sedangkan faktor utamanya adalah tanah yang sudah mengalami kerusakan.

"Kalau mengenai harga naik atau turun itu pasti supply-demand, nah kalau sekarang harga tinggi pasti ada supplynya kurang, nah kita harus tahu kenapa supplynya kurang. Ada yang mengatakan bahwa cuaca kita, iklim kita mengganggu, benar. Tapi itu masalahnya adalah masalah sekunder, bukan masalah utama. Masalah utama itu pada tanah kita, tanah kita itu memang sedang tidak baik-baik, mereka sedang sakit tanahnya," katanya dalam program Market Review di IDX Channel, Jumat (17/6/2022).

Ia menambahkan, saat kondisi tanah sedang sakit, petani juga tidak ada inovasi untuk melakukan budidaya, ditambah kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kondisi yang kurang baik.

"Kalau seandainya kita edukasi petani, tanahnya kita perbaiki, dengan kondisi begini tentu bisalah masih bagus-bagus saja," ujarnya

Menurut Abdul kondisi tanah yang sakit seperti sekarang bisa saja diperbaiki hanya tinggal keinginan dan kemauan semua pihak. menurutnya kunci utama memang berada pada tanah.


Editor : Berli Zulkanedi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network