TEHERAN, iNews.id - Kenaikan harga kebutuhan pokok memicu demonstrasi besar-besaran di Teheran Iran. Warga mencaci maki pemerintah terutama pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Ebrahim Raisi.
Mengutip kantor berita AP, Selasa (17/5/2022), lima orang tewas akibat tindakan keras pihak berwenang selama demo akhir pekan lalu. Namun, kantor berita pemerintah mengeklaim korban tewas dari protes tersebut hanya satu orang.
Protes dimulai pekan lalu ketika pemerintah memangkas subsidi pangan untuk telur, susu, ayam, dan minyak goreng yang menyebabkan kenaikan harga sekitar 300%. Sejak itu, protes telah menyebar ke banyak wilayah dan menurut pengamat telah mengambil arus yang jauh lebih anti-pemerintah.
Para pengunjuk rasa, yang tidak menunjukkan rasa takut akan pembalasan oleh dinas keamanan negara, terdengar berteriak, "Matilah Khamenei! Matilah Raisi!" mengacu pada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Ebrahim Raisi.
Pemerintah Raisi, sejak pelantikan, telah berjanji untuk menciptakan lapangan kerja, mencabut sanksi Barat, dan menyelamatkan ekonomi. Melalui Twitter pada hari Minggu, juru bicara Departemen Luar Amerika Serikat (AS) Negeri Ned Price men-tweet sebuah pesan kepada para pengunjuk rasa di Iran.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait