JAKARTA, iNews.id – Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai salah satu alasan pemerintah mewacanakan menarik zakat yaitu karena potensi zakat yang belum tergali secara optimal. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, menurutnya fakta ini cukup ironis zakat.
Diketahui, gaji PNS akan dipotong 2,5% untuk zakat. Badan Zakat Nasional (Baznas) telah mengajukan rancangan keputusan presiden (Keppres) tentang pemotongan 2,5% dari gaji PNS.
"Kita tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, jadi tentu jika berlandaskan fakta ini cukup ironis sebenarnya," ucap Yusuf kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Sabtu(17/4/2021).
Padahal, lanjut dia, zakat yang dikumpulkan bisa disalurkan untuk menyelesaikan beragam persoalan sosial ekonomi di Indonesia seperti misalnya kemiskinan.
"Apalagi jika kita kaitkan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan jumlah penduduk miskin khususnya setelah pandemi Covid-19 terjadi," kaya Yusuf.
Namun demikian, dia berpendapat bahwa isu zakat ini perlu terlebih dahulu disosialisasikan secara masif, tidak hanya jumlah yang akan ditarik, tetapi juga lebih luas kepada manfaat zakat terhadap pembangunan misalnya.
"Sehingga nanti ASN lebih paham alasan dari pemotongan zakat melalui gaji mereka. Informasi juga harus jelas mengenai aliran zakat akan diarahkan ke mana," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait