PALEMBANG, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) akan menambah dua rumah sakit (RS) rujukan untuk penanganan virus korona atau COVID-19. Penambahan ini dilakukan karena semakin meningkatnya ancaman virus dari Wuhan, China tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini mengatakan, pihaknya akan menyiagakan sejumlah rumah sakit meski belum ada pasien atau warga Sumsel yang dinyatakan positif korona.
"Sudah ada dua rumah sakit tambahan untuk tangani COVID-19, yakni RS Siti Fatimah Palembang dan RS Rivai Abdullah di Kabupaten Banyuasin," kata Lesty kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).
Lebih lanjut Lesty mengatakan, dengan bertambahnya dua rumah sakit, maka jumlah rumah sakit rujukan untuk penanganan COVID-19 menjadi tujuh unit.
Selain dua RS tersebut, ada lima rumah sakit lainnya yakni RS Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Rumah Sakit Umum (RSU) Lahat, RSU Kayu Agung, RS Ibnu Sutowo Baturaja, dan RS Bari.
Saat ini, kata Lesty, pihaknya sedang mengajukan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi petugas rumah sakit kepada Kementerian Kesehatan.
"Sudah kami ajukan ke Kemenkes. Karena banyaknya kebutuhan di provinsi lain, sehingga APD dari Kemenkes pun terbatas," kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, Pemprov Sumsel telah menyiapkan APD secara mandiri sesuai instruksi Gubernur Sumsel.
Seperti diketahui, hingga saat ini belum ditemukan kasus positif virus korona di Sumsel. Namun, ada 76 pasien dalam pengawasan yang dicatat Dinkes Sumsel.
Dari 76 orang tersebut, 66 di antaranya sudah dinyatakan sembuh atau sehat, sedangkan 10 lainnya masih tahap observasi.
"Kita juga mencatat ada tiga pasien dalam pengawasan, namun setelah dicek di laboratorium Litbangkes, dinyatakan negatif korona. Jadi memang di Sumsel belum ada kasus positif corona," kata Lesty.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait