PALEMBANG, iNews.id - Unit Pidana Khusus (Pidsus) Satreskrim Polrestabes Palembang menangkap Aprianzi Sundana alias Ubey (25), seorang selebgram karena diduga terlibat judi online. Ubey diduga telah sengaja dan tanpa hak mendistribusikan atau membuat informasi elektronik yang memiliki muatan perjudian.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, Ubey yang merupakan warga Jalan Candi Welang, Lorong Pangeran Purbo, Kelurahan 24 ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang ditangkap setelah polisi melakukan patroli Cyber.
"Dari patroli cyber itu, petugas selanjutnya melakukan penyelidikan terhadap salah satu akun Instagram @UBEYAPSENSOO yang diduga membuat story Instagram yang bermuatan perjudian," ujar Ngajib didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, Senin (9/5/2022).
Setelah memperoleh informasi keberadaan pelaku, lanjut Ngajib, anggota unit Pidsus langsung mengamankan tersangka. "Saat ditangkap, tersangka Ubey tanpa banyak bicara dengan kepala tertunduk malu langsung digiring ke Polrestabes Palembang guna mempertanggungjawabkan ulahnya," katanya.
Dijelaskannya, dalam praktik judi online dilakukan melalui Direct Massage (DM) medsos Instagram atas nama Siska Mellyana, untuk memposting link judi online di Instastory IG tersangka. Kemudian tersangka setuju dan akun Instagram Siska Mellyana mentransfer uang sejumlah Rp4 juta kepada tersangka.
"Selanjutnya meminta nomor HP tersangka untuk dimasukkan ke grup SIP 777. Detelah dua minggu berjalan, tersangka ditransfer kembali oleh akun Instagram Siska Mellyana sebesar Rp400.000," katanya.
Selain menangkap pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa Iphone 13 Promax warna siera blue, Kartu ATM, Sim Card Telkomsel 0821-79206041, KTP dan email : apsensooubey@gmail.com.
"Barang bukti ini digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya, mendistribusikan atau membuat informasi elektronik yang memiliki muatan perjudian," kata Ngajib.
Hingga kini tersangka Ubey masih terus dilakukan pemeriksaan guna pengembangan kasus judi online tersebut karena diduga ada pelaku lainnya yang terlibat. "Masih kita periksa untuk dikembangkan terkait adanya pelaku pelaku lainnya," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait