Sementara untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumsel juga pernah diberlakukan di dua kota yaini di Kota Palembang dan Kota Prabumulih bahkan khusus di Kota Palembang, PSBB sempat diberlakukan selama satu bulan.
"PSBB yang sempat diterapkan di Palembang cukup berdampak. Termasuk soal kedisiplinan yang semakin meningkat dan penurunan penyebaran. Sampai saat ini saja, jumlah angka kesembuhan Covid-19 di Sumsel capai 74 persen," kata dia..
Keseriusan dalam penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemprov Sumsel di bawah kepemimpinan HD tidak hanya sampai di situ saja. Di mana rumah sehat didirikan sebagai tempat perawatan maupun karantina untuk masyarakat yang positif maupun masyarakat yang dari daerah terpapar.
"Penanganan Covid-19 di Sumsel selaras dengan yang dilakukan pemerintah pusat. Selain memiliki laboratorium sendiri, kita juga mendirikan rumah sehat sebagai tempat karantina bagi pendatang dari daerah terpapar. Selain itu, kita sebijak mungkin merealokasi anggaran untuk mendorong penanganan dampak ekonomi sosial yang timbul," imbuhnya.
Dia menyebut dari berbagai kebijakan dan hasil diskusi dengan sejumlah pakar ternyata yang efektif untuk meminimalisir penularan Covid-19 diantaranya mengutamakan pakai masker dan mengedepankan protokol kesehatan.
"Saya juga ajak kepala daerah jangan mengurangi aktifitas masyarakat selama masih memenuhi syarat protokol kesehatan. Sebab itu, saya terbitkan Pergub Nomor 37 tahun 2020 tentang protokol kesehatan sebagai upaya memproteksi masyarakat dari paparan Covid-19," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait