Bacaleg Partai Perindo, Ike Julies Tiati, prihatin atas kasus balita di Sumsel yang meninggal saat digendong orang tuanya berjalan 10 km ke puskesmas. (Foto: Istimewa)

Kedua orang tua balita harus membawa balitanya ke desa lain supaya bisa mendapatkan pertolongan kesehatan. Hal ini menjadi ironi sebab masyarakat desa sulit mendapatkan akses kesehatan karena belum tersebar merata ke seluruh desa.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, jumlah puskesmas yang tersedia per tahun 2022 hanya sebanyak 230. Jumlah ini justru menurun jauh dari dua tahun sebelumnya yaitu 343 pada tahun 2020 dan 345 pada tahun 2021.

Bagi Ike, menurunnya jumlah puskesmas di Sumatera Selatan merupakan suatu ironi. Bukan tanpa sebab, seharusnya jumlah puskesmas terus ditambah untuk terciptanya akses kesehatan yang merata di desa-desa.

Hal yang sama ditemukan di Kabupaten Empat Lawang yang merupakan kabupaten tempat kejadian meninggalnya balita tersebut. Per tahun 2022, jumlah puskesmas berkurang menjadi 6 puskesmas dari tahun sebelumnya yang berjumlah 10 puskesmas. Dengan total 10 kecamatan, 9 kelurahan, dan 147 desa, jumlah puskesmas yang tersedia jauh dari cukup.

"Jika 1 kecamatan memiliki 1 puskesmas, berarti ada 4 kecamatan di Kabupaten Empat Lawang yang belum memiliki puskesmas. Ditambah dengan luasnya wilayah dan jalur kendaraan yang sulit, akses masyarakat menuju fasilitas kesehatan terdekat akan semakin sulit dan membuat masyarakat semakin menderita," ujar Ike.

Dengan begitu, Ike menyebutkan perlu adanya kepedulian pemerintah daerah untuk menambah fasilitas kesehatan yang memadai di Kabupaten Empat Lawang.


Editor : Rizky Agustian

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network