Seorang algojo terkenal di Arab Saudi yang bernama Abdallah menegaskan, menjadi algojo pantang merasa iba para terpidana mati.
Pasalnya, hal itu akan membuatnya gagal menjalankan tugas memenggal kepala sang terpidana mati.
Selain itu, sejarawan dari Vanderbilt University di Tennessee, Amerika Serikat, Harrington, menuturkan bahwa seorang algojo secara tidak langsung memiliki tingkat melek huruf yang luar biasa tinggi.
Bahkan, beberapa algojo ada yang merangkap bekerja sebagai dokter. Memiliki ketelitian dan pengetahuan khusus tentang anatomi tubuh manusia mampu memperlancar seorang algojo dalam proses eksekusi.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait