Kehebatan aliran ini adalah kemampuannya dalam beradaptasi dan mampu mengadopsi ajaran agama pendatang, seperti Hindu, Kristen, Budha, maupun Islam. Hal ini dianggap sebagai gejala sinkretisme yang memperkaya cara pandang tentang perubahan zaman.
Kejawen muslim merupakan cabang dari cara pandang aliran kejawen. Sultan Agung Mataram merupakan filsuf peletak pondasi kejawen muslim yang mempengaruhi upacara pada hari-hari penting.
Orang-orang yang percaya kejawen melakukan tradisi pada hari-hari penting seperti Sepasaran (upacara kelahiran), Mantenan (upacara pernikahan), Mangkat (upacara kematian), Suran 1 Sura, Riad Kupat, Megeng Pasa, Megeng Sawal, Muludan, Sekaten dan lainnya.
Beberapa aliran kejawen yang terdapat di dunia ada beragam jenis tergantung sifat reaktif terhadap agama tertentu. Cabang aliran kejawen yaitu, Sapta Dharma (Ajaran Sabdo Palon), Abangan (aliran kejawen muslim yang lebih sinkretis), Pangestu (Pengolahan jiwa) dan masih banyak lagi.
Itulah fakta tentang kejawen yang dapat menjawab dari klausa apa itu tradisi kejawen yang masih banyak menjadi perbincangan masyarakat Indonesia
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait