Ratusan perawat meninggal dunia selama pandemi. (Foto: Ilustrasi/Ist)

JAKARTA, iNews.id - Sebagai bagian dari garda terdepan menangani Covi-19, perawat berisiko tinggi. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyebutkan sebanyak 643 perawat meninggal dunia sepanjang pandemi. 

"(Update) terakhir kemarin 643 orang (perawat yang meninggal dunia)," ujar Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah saat mengikuti diskusi Polemik Trijaya, secara virtual, Sabtu (21/8/2021).

Harif membeberkan, faktor tingginya angka kematian terhadap para perawat di antaranya karena keterlambatan dalam penanganan. Kemudian, banyak perawat juga yang tidak mendapat tempat tidur di rumah sakit saat mengalami kritis akibat terinfeksi Covid-19.

"Ada juga pengurus PPNI tiga hari harus antre untuk mendapatkan ruangan. Ya tidak mudahlah kalau di lapangan itu walaupun ada instruksi atau surat edaran Kemenkes, tapi tidak mudah juga," katanya.

Harif memahami tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit Indonesia, khususnya Pulau Jawa, pada beberapa waktu belakangan kemarin cukup tinggi. Hal itu juga yang menjadi faktor tingginya angka kematian di Indonesia.

Namun demikian, Harif menyayangkan tidak adanya ruangan khusus di rumah sakit untuk menangani para tenaga kesehatan.  

"Ya kita paham juga rumah sakit juga punya keterbatasan untuk mengalokasikan, tapi sejauh ini bagaimana kebijakan itu disalurkan ke bawah. Apakah dinkes-dinkesnya bisa mengartikulasikan kebijakan itu dalam penyediaan sarana dan prasarana atau ruang terhadap nakes, kita belum lihat itu," katanya.


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network