Prasasti berbahasa Melayu Kuno. Prasati Kedukan Bukit (Foto: Museum Nusantara)

JAKARTA, iNews.id - Prasasti berbahasa Melayu Kuno dengan aksara Pallawa banyak ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia. Setelah diterjemahkan isinya, diketahui bahwa prasasti-prasasti tersebut merupakan peninggalan kerajaan di Nusantara, termasuk Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno.

Melansir dari situs Kemdikbud, Kamis (13/10/2022), bahasa Melayu Kuno merupakan akar bahasa Indonesia. Bahasa ini dulunya bahkan digunakan di seluruh Asia Tenggara.

Adapun bukti dari penggunaan bahasa Melayu Kuno pada masa Kerajaan Nusantara adalah sebagai berikut.

Prasasti berbahasa Melayu Kuno

1.Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan pertama kali oleh orang Belanda bernama C.J. Batenburg pada 1920 di Palembang. Prasasti ini ditulis pada tahun 604 Saka atau 682 M. 

Isi dari Prasasti Kedukan Bukit ini menjelaskan tentang perjalanan penguasa Kerajaan Sriwijaya yang bergelar Dapunta Hyang. Perjalanan tersebut dilakukan untuk menaklukkan Minanga.

2.Prasasti Talang Tuwo

Sama dengan Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo juga ditemukan oleh orang Belanda pada 1920. Prasasti ini berukuran 50 x 80 cm dan terdiri dari 14 baris tulisan.

Prasasti Talang Tuwo berisi tentang pembangunan Taman Sriksetra yang terjadi pada tahun 606 Saka atau 684 M. Tak hanya itu, penguasa pada waktu itu juga membangun vihara jika menilik pada tulisan dalam prasasti.

3.Prasasti Kota Kapur

Prasasti yang berangka tahun 608 Saka atau 686 Masehi ini ditemukan di Bangka Belitung pada bulan Desember 1892. Penemunya adalah  J.K. van der Meulen, seorang Administrator asal Belanda.

Tak seperti prasasti pada umumnya, Prasasti Kota Kapur berbentuk seperti Obelisk. Isi dari prasasti ini menjelaskan tentang seruan kepada dewata yang melindungi Kadatuan Sriwijaya serta ancaman dan kutukan bagi orang-orang yang berbuat jahat.

4.Prasasti Karang Berahi

Prasasti Karang Berahi ditemukan pertama kali di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi pada tahun 1904. Penemunya merupakan orang Belanda bernama L. Berkhout.

Prasasti ini berisi kutukan bagi orang-orang yang jahat dan tidak tunduk kepada raja yang memimpin Sriwijaya. Sayangnya, tidak tertulis tahun pembuatan prasasti tersebut, tetapi Prasasti Karang Berahi diperkirakan dibuat pada 608 Saka atau 686 M.


Editor : Komaruddin Bagja

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network