Maya mengatakan, UMKM memang perlu melakukan inovasi agar tidak ketinggalan zaman. Serta yang paling penting, bagaimana cara membuat produk berbeda dari yang lain atau memiliki ciri khas.
"Saya bersama Pipin dan Kiki dari dulu memang hobi handycraft dan seni. Jadi memang kita selalu melakukan perubahan. Dari masih sekolah kita suka dagang. Sepengetahuan saya sekarang di Palembang belum ada atau mungkin tidak banyak yang buat masker untuk pengantin," katanya.
Menurut Maya, dalam pembuatan masker pengatin seluruhnya dikerjakan secara manual menggunakan tangan. Satu masker pengantin membutuhkan waktu pengerjaan paling cepat dua hari. Bahkan jika banyak pesanan, pesanan bisa mencapai dua minggu.
"Karena masker pengantin, minimal beli sepasang atau dua masker. Konsumen juga sudah kita kasih tau berapa lama masker jadi kalau antre. Kalau masker polos pakai mesin jahit. Tapi untuk motif sulam dan payet itu jahit tangan. Pesen masker polos juga bisa harganya Rp8.000," kata Maya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait