Selain ribuan mahasiswa, Gubernur Herman Deru juga memberikan kepeduliannya pada 328 pondok pesantren se-Sumsel. Masing-masing Ponpes diberikan bantuan operasional senilai Rp15 juta.
Setelah lama diberlakukan Study From Home (SFH), HD menilai pengurus Ponpes tentu memerlukan biaya tambahan guna menyambut persiapan adaptasi kebiasaan baru.
"Bantuan operasional diberikan misalnya untuk bersih-bersihkan pesantren. Ini jiga wujud perhatian Pemprov terhadap keberlangsungan anak-anak dalam mendapatkan ilmu agama. Semua Ponpes kita bantu tanpa terkecuali," katanya.
Dalam kesempatan itu HD juga memberikan apresiasinya atas support perguruan tinggi mengenai data mahasiswa yang berhak mendapat bantuan tersebut.
Sementara itu, Sekda Sumsel Nasrun Umar mengatakan, program ini telah disiapkan dengan matang sejak tiga bulan lalu. Salah satu tujuan utama program ini kata Nasrun adalah memastikan mahasiswa dan santri tetap mendapatkan pendidikan di masa pandemi.
"Juga untuk meningkatkan SDM di Sumsel dan meningkatkan APK di Sumsel," kata dia.
Sementara itu salah seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di Al Azhar Mesir, M Dzikrillah Fitriansyah, mengatakan
sangat senang dengan perhatian yang diberikan pemerintah provinsi Sumsel ini. Bantuan seperti ini menurutnya sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka selama kuliah.
"Disana tidak semuanya orang mampu, ada juga yang tidak mampu. Alhamdulillah ini membantu sekali, kami tentu senang sekali dengan perhatian ini" kata Dzikrillah .
Selain untuk bantu-bantu biaya kuliah, bantuan tersebut juga sangat berguna unyuk memenuhi kwbutuhan sehari-hari seperti makan dan lainnya.
"Semoga ini menjadi penyambung silaturahmi " ujar mahasiswa Fakultas Usluhuddin semester 3 itu.
Adapun penyerahan bantuan UKT tersebut dilakukan secara simbolis kepada tiga Perguruan Tinggi yakni, Unsri, UIN Raden Fatah dan Universitas PGRI berikut tiga perwakilan Ponpes masing-masing Ponpes Muqimussunnah, Ponpes Izzatunna dan Ponpes Subulussalam.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait