Wabah Korona, Arab Saudi Tutup Sementara Masjidil Haram hingga Makam Rasulullah
MAKKAH, iNews.id - Pemerintah Arab Saudi menutup Masjidil Haram dan Masjid Nabawi pada malam hari. Penutupan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona.
Nantinya, Masjidil Haram yang berada di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah akan ditutup setelah salat Isya dan dibuka kembali sebelum salat Subuh. Penutupan ini agar pihak berwenang bisa membersihkan Masjidil Haram sebagai persiapan untuk sterilisasi.
Seperti dilansir dari AFP dan Arab News, Jumat (6/3/2020), langkah penutupan dua masjid berejarah itu merupakan tindak lanjut pemerintah Arab Saudi untuk perangi korona yang sebelumnya menunda semua umrah.
Seorang pejabat Saudi mengatakan operasi sterilisasi dalam adalah tindakan pencegahan sementara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurutnya, lantai atas tetap dibuka untuk salat. Sementara mataf atau tempat untuk tawaf terlihat sepi. Tak hanya itu, tempat jemaah untuk melakukan Sa'i juga dututup sementara hingga larangan umrah dicabut.
Pemerintah Arab Saudi juga menutup makam Rasulullah dan dua sahabatnya, Abu Bakar Siddiq dan Umarh Bin Khattab.
Kementerian Kesehatan sebelumnya mengumumkan lima orang Saudi yang dinyatakan positif COVID-19 setelah kembali dari Iran, melalui Bahrain dan Kuwait, tanpa mengungkapkan bahwa mereka pernah berada di Iran.
Sebuah sumber resmi di Kerajaan Saudi mengecam tindakan tidak bertanggung jawab dari mereka yang mengizinkan warga Saudi masuk ke Iran tanpa membubuhkan paspor mereka pada saat ada wabah virus di negara itu.
Pejabat Saudi mendesak semua warga yang mengunjungi Iran baru-baru ini untuk menghubungi nomor bebas pulsa Kementerian Kesehatan (937), sehingga tindakan pencegahan kesehatan dapat diambil. Warga Saudi di Iran saat ini didesak melaporkan kunjungan mereka segera setelah kembali.
Pejabat itu menegaskan, warga negara Saudi tidak boleh melakukan perjalanan ke Iran dengan alasan apa pun, dan siapa pun yang mengabaikan aturan ini akan menghadapi dampak hukum yang serius.
Dia meminta otoritas Iran mengungkapkan identitas warga negara Saudi yang secara ilegal mengunjungi Iran sejak 1 Februari, dan menambahkan bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas semua warga Saudi yang gagal melaporkan kunjungan mereka dan terinfeksi di Iran.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto