Trauma Dianiaya Senior, Mahasiswa UIN Takut Pergi ke Kampus
PALEMBANG, iNews.id - Arya Lesmana Putera, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang yang menjadi korban penganiayaan beberapa seniornya kini hanya mengikuti kuliah secara online. Arya trauma akan kekerasan dan ancaman yang dialaminya sehingga takut untuk pergi kampus.
Arya menjadi korban penganiayaan saat Diksar UKMK Litbang beberapa waktu di Bumi Perkemahan Gandus Palembang. Korban dianiaya hingga mengalami luka lebam dan disundut rokok, hingga harus dirawat di rumah sakit.
Ibunda Arya, Maimunah mengatakan, anaknya kini masih merasa was-was untuk pergi ke kampus, sehingga lebih memilih kuliah lewat daring, mengingat kondisinya masih trauma dengan kejadian yang penganiayaan.
"Sekarang Arya masih kuliah online dan belum tahu kapan bisa offline, karena masih ketakutan untuk pergi ke kampus," ujar, Jumat (28/10/2022).
Menurut Ibunya, jangankan untuk pergi ke kampus agar bisa kuliah secara offline, untuk melihat kampus UIN Raden Fatah Palembang saja anaknya takut. "Dia bilang belum sanggup melihat kampus UIN Raden Fatah," katanya.
Arya hingga kini masih berupaya untuk memulihkan kondisi psikologis akibat perbuatan yang membuatnya malu dan nyawanya terancam. Terkait janji dari pihak kampus, lanjut Maimunah, yang ingin memberikan pendampingan psikolog hingga kini tidak ada kejelasan. "Arya sekarang masih banyak melakukan aktivitas di rumah saja sambil memulihkan trauma," katanya.
Sementara itu, Kepala Prodi (Kaprodi) Ilmu Perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang, Yanto mengatakan, sebelumnya Arya telah membuat surat izin untuk tidak mengikuti perkuliahan secara langsung hingga masa pemulihan selesai.
"Sebelumnya yang bersangkutan telah meminta izin kepada pihak dekan dan hingga saat ini tidak ada dosen yang mengeluhkan atas kuliah daring yang dipilih Arya," ujarnya.
Editor: Berli Zulkanedi