get app
inews
Aa Text
Read Next : Tinjau Posko PPKM di Prabumulih, Ketua DPRD Sumsel: Kesadaran Masyarakat Belum Optimal 

Tradisi Agustusan di Jalan Merdeka Palembang, Telok Abang di Atas Kapal Perang

Senin, 16 Agustus 2021 - 11:37:00 WIB
Tradisi Agustusan di Jalan Merdeka Palembang, Telok Abang di Atas Kapal Perang
Telok abang berjejer di sepanjang Jalan Merdeka Palembang menyambut 17 Agustus 2021. (Foto: Ist)

PALEMBANG, iNews.id - Setiap tahun menjelang dan selama peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus, suasana berbeda sangat terasa di Jalan Merdeka Palembang. Kiri dan kanan jalan akan dipenuhi pedagang berbagai keperluan terkait hari kemerdekaan. 

Sejak akhir Juli, ruas jalan yang di sisi kiri dan kanannya berupa perkantoran Pemkot Palembang dan cabang BUMN ini, dipenuhi pedagang. Bukan hanya pedagang bendera dan umbul - umbul, namun juga pedagang mainan anak-anak yang dilengkapi telur rebus berwarna merah atau telok abang dalam bahasa Palembang. 

Uniknya, telok abang hanya muncul menjelang perayaan hari kemerdekaan dan banyak dijual di Jalan Merdeka. Telok Abang merupakan replika berbagai benda, mulai dari peralatan tempur seperti kapal perang, pesawat tempur, meriam hingga Jembatan Ampera. 

Replika ini dibuat dari gabus dengan warna dominan merah dan putih. Kemudian pada bagian atasnya terdapat telok abang rebus yang ditancapkan pada lidi atau bambung yang diruncingkan. 

Mainan ini dapat dibeli terpisah atau lengkap dengan telurnya tergantung pembelinya.  Telok Abang lengkap dengan mainan ini dijual seharga sekitar Rp25 hingga Rp30.000. Tergantung ukuran dan kepiawaian menawar. 

Sejak awal Agustus, para pedagang musiman yang telah turun temurun akan menjual Telok Abang. Mereka berjejer di sisi kiri dan kanan jalan merdeka mulai dari sekitar kantor Pos hingga kantor PGN Palembang.

Sekadar mengingatkan di ruas jalan merdeka juga banyak gedung lama yang tentu bersejarah. Satu di antaranya kantor wali kota yang merupakan eks menara air Belanda yang dapat menampung 1.200 kubik air bersih. Namun pada 1963 mulai difungsikan sebagai kantor wali kota.

Menurut sejumlah sumber, tradisi telok abang telah ada sejak masa kolonial. Pada masa kolonial Belanda Telok Abang muncul untuk perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina. Konon setiap tahun saat itu Telok Abang dibuat dan setelah kemerdekaan berubah menjadi tradisi jelang HUT RI. Karena merah melambangkan keberanian dan putih kesucian.

Keberadaan Telok Abang sudah sangat melekat bagi warga Kota Palembang terutama di ruas Jalan Merdeka. Bahkan di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pedagang Telok Abang tetap hadir memerahlan Jalan Mereka. 

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut