Terungkap dalam Rekonstruksi, Wajah Adik Bupati Muratara Dibacok Berulang Kali

MURATARA, iNews.id - Rekonstruksi pembunuhan adik Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel) digelar di halaman Jatanras Polda Sumsel, Selasa (11/10/2023). Dalam rekonstruksi terungkap jika wajah korban dibacok berkali-kali.

Sebelumnya, korban Abadi (46) diserang oleh Ariansyah (35) kakak kandung dari pelaku Arwandi (28) di Dusun Tiga, Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara. Awalnya, korban Abadi hendak memukul pelaku Ariansyah menggunakan kursi tapi malah disambit dengan golok dan mengenai lengan korban.

Baca Juga

2 Bersaudara Pembunuh Adik Bupati Muratara Terancam Hukuman Mati

Bahkan, korban terus dihujani dengan bacokan golok di lengan dan tubuh bagian belakang. Saat berusaha merangkul pelaku, perut korban malah ditusuk.

Korban akhirnya terjatuh setelah mendapat bacokan di bagian pundak hingga gagang golok terlepas. Saat itulah pelaku Arwandi membacok wajah korban berkali-kali. Bahkan saking banyaknya, pelaku Arwandi tidak ingat berapa kali membacok korban.

Baca Juga

Terungkap Motif Pembunuhan Adik Bupati Muratara, Pengusiran Berbuntut Sakit Hati

Kuasa hukum korban, Joko Bagus menuturkan kejadian sadis ini memakan dua korban. Satu korban meninggal dunia dan satu lainnya cacat permanen. Dia pun berharap kedua pelaku dikenakan pasal berlapis yaitu Pasal Pembunuhan Berencana disertai Penganiayaan dan Pengeroyokan.

"Dengan rekonstruksi yang ada, keluarga korban ini merasa pilu sekali kami berharap ini bisa dibuka sejelas-jelasnya, karena saat peristiwa ini ada dua korban, satu meninggal dunia dan satu catat permanen," kata Joko.

Baca Juga

Polisi Amankan Senjata Tajam yang Dipakai Menganiaya Adik Bupati Muratara hingga Tewas

Sementara itu, Kanit Dua Jatanras Polda Sumsel AKP Novel Siswandi menjelaskan tujuan dari rekontruksi untuk melengkapi berkas penyidikan dan untuk mengetahui menyesuaikan keterangan saksi dan tersangka. Dia menuturkan sempat adanya perbedaan dari tersangka saat rekontruksi dengan keterangan para saksi namun rekon tetap jalan sesuai alur penyidikan.

"Ya itu keterangan dari tersangka dan saksi-saksi itu ada kewenangan masing-masing mereka jadi kami tetap alur penyelidikan yang ada," ujarnya.