Renovasi Masjid Baitussalam, Herman Deru Ingin Bangun 500 Rumah Tahfidz di OKU Timur

OKU TIMUR, iNews.id - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru akan membangun 500 rumah Tahfidz di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Sebanyak 500 rumah Tahfidz itu akan dibangun di 20 kecamatan 320 desa di OKU Timur.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri acara peletakkan batu pertama untuk renovasi Masjid Baitussalam di Desa Tebing, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur.

Baca Juga

Gubernur Herman Deru Gelontorkan Bantuan untuk Bangun Infrastruktur di OKU Timur

Jika masjid itu sudah jadi, pria yang kerap disapa HD ini meminta warga OKU Timur untuk mengisi segala kegiatan di masjid tersebut.

"Jangan bangga dengan bentuknya indahnya nanti tetapi indah  juga diisi dengan keanekaragaman kegiatan yang ada di dalamnya. Salat berjamaah, rumah Tahfidz, TPA dan TPQ,", kata HD, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga

Padamkan Karhutla, Helikopter Water Bombing Sumsel Siram 4,6 Juta Liter Air

HD menambahkan, program-program masjid itu harus selaras dengan program Gubernur HD yakni memperbanyak rumah Tahfidz. Pasalnya membaca dan mengahapal Alquran sangat penting.

"Dengan orang hapal Al Quran membebaskan buta aksara Al Quran, karena agama adalah sumber dari segala hukum," kata dia.

Baca Juga

Program Rumah Tahfidz Sumsel Sukses dan Lampaui Taget, Herman Deru: Saya Bangga

Kehadiran HD seakan membawa berkah karena dalam pembangunan kembali ini, dia menymbangkan 1.800 semen. Bukan hanya HD, para SKPD dan tokoh turut menyumbang bahan bangunan untuk mempercepat renovasi masjid.

Sementara itu, Bupati OKU Timur, Khalid Mawardi mengatakan, Masjid Baitussalam yang mempunyai arti keselamatan. Semoga dalam pelaksanaan renovasinya bisa bernilai oleh Allah. 

"Masjid ini dibangun oleh kami ketika tahun 90an dan sering mengadakan pengajian thariqah dan pernah juga membawa thariqah dari Jakarta yang umatnya banyak," katanya.

Masjid Baitussalam dibangun tahun 1996. Saat ini, masjid yang sudah dibangun di atas laham 6.075 m2 ini sudah berusia 24 tahun dan membutuhkan renovasi agar bangunanya tetap tampak indah.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto