Program Makmur Tingkatkan Produktivitas Panen Jagung hingga 18 Persen
BANYUASIN, iNews.id - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terus berinovasi mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia. Pusri senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam implementasi korporatisasi pertanian melalui beragam program.
Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi mengatakan, salah satu program unggulan yang telah berjalan yakni agrosolution yang merupakan bagian dari transformasi bisnis di Pupuk Indonesia dan seluruh anak perusahaannya.
"Program Makmur ini bentuknya pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian yang didukung teknologi dan produk-produk retail yang berkualitas," ujar Tri saat Panen Raya Jagung di Desa Banyu Urip Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Kamis (9/9/2021).
Menurutnya, program makmur tersebut memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan keuntungan petani, adopsi praktik pertanian unggul dan ketersediaan pupuk non-subsidi berkualitas untuk membantu memenuhi kebutuhan petani.
"Di samping itu, kolaborasi dengan para stakeholder seperti perbankan, asuransi, pemerintah daerah hingga offtaker terus dilakukan sehingga dapat menjadi solusi pertanian yang berkelanjutan bagi petani," katanya.
Dijelaskan Tri, bahwa realisasi luas tanam program makmur PT Pusri Palembang telah mencapai 9.226 hektare dan telah melampaui target tahun 2021 pada bulan Agustus ini. "Tentunya hal ini akan terus dilanjutkan hingga beberapa tahun mendatang sehingga petani memperoleh benefit dari Program Makmur ini," kata Tri Wahyudi.
CV Cempaka Putih sebagai Distributor Integrator Program Makmur yang telah melaksanakan demonstration plot bekerja sama dengan PT Pusri Palembang untuk komoditas jagung.
Demplot tersebut dalam pengawalan teknologi pemupukan dengan formula pemupukan perhektar diantaranya Urea Pusri Non-Subsidi sebanyak 300 kg, NPK 15-15-15 Pusri Non-Subsidi sebanyak 300 kg, Pupuk Mikro Nutremag 7 kg dan Pupuk Hayati Bioripah 7 liter.
"Dengan kawalan teknologi yang dilakukan Pusri, maka terjadi peningkatan hasil panen jagung dari 7 ton meningkat menjadi 8,5 ton, atau meningkat sebesar 18 persen," ujarnya.
Begitu juga dengan peningkatan pembelian Jagung Kering Pipil yang dibeli offtaker dengan harga Rp5.200 per kilogram, yang menunjukan peningkatan pendapatan sebesar 19 persen.
“Harapan kita tentunya kerjasama antara CV Cempaka Putih dan PT Pusri Palembang ini dapat terus terjalin dan ditingkatkan demi kemakmuran dan kesejahteraan petani. Kami juga akan terus memberikan yang terbaik, baik itu dari suplai pupuk maupun dari pendampingan kepada petani melalui Program Makmur untuk mengembangkan komoditas jagung di Kabupaten Banyuasin, karena hasil panen jagung ini tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat Sumsel, tetapi juga oleh masyarakat daerah lainnya," katanya.
Diketahui, Banyuasin merupakan sentra pangan terbesar di Sumatera Selatan dan memiliki lahan yang cukup luas untuk dikembangkan. Saat ini Sumsel berada di peringkat 10 besar daerah penghasil Jagung terbanyak di Indonesia. "Kedepannya, Pusri akan terus support Sumsel untuk bisa mencapai target lima besar sentra produksi jagung di Indonesia," ucap Tri.
Editor: Berli Zulkanedi