Pedagang di Pasar Tradisional Belum Jual Minyak Goreng Subsidi
PALEMBANG, iNews.id - Sejumlah pedagang pasar tradisional Kota Palembang, Sumatera Selatan, belum menjual minyak goreng subsidi atau satu harga Rp14.000 per liter. Para pedagang beralasan masih memiliki stok lama dan harganya berkisar Rp19.000 hingga Rp21.000 per liter.
Sri, pemilik Toko Sari Rasa di Pasar Perumnas mengatakan, dirinya masih menjual minyak goreng kemasan merek Sunco Rp21.000 per liter dan Fortune Rp19.000 per liter.
“Masih ada yang beli, walau sedikit. Ini karena minyak goreng sudah dijual Indomaret dan Alfamart sudah Rp14.000 per liter,” katanya, Minggu (23/1/2020).
Ia mengatakan dirinya tidak dapat menurunkan harga seperti yang ditetapkan pemerintah karena masih memiliki stok lama, yang mana harga beli di distributor untuk merek Sunco Rp20.000 per liter dan Fortune Rp17.500 per liter.
Malahan, ia masih ditawari distributor untuk membeli minyak goreng kemasan merek Fitri Rp17.000 per liter pada Jumat (21/1/2022).
Karena takut merugi, Sri pun memutuskan untuk tidak menjual minyak goreng untuk sementara waktu karena sudah ada yang lebih murah di toko ritel modern.
“Info dari Wakil Wali Kota (Fitrianti Agustinda) saat kunjungan ke pasar ini, jika tanggal 26 Januari masih jual di atas Rp14.000 per liter akan kena Surat Peringatan,” ujar Sri.
Usman, pedagang kebutuhan pokok di Pasar Lemabang Palembang mengatakan dirinya hingga kini belum mendapatkan suplai dari distributor untuk minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.000 per liter.
Saat ini, ia menjual stok minyak goreng yang dibeli dari distributor sekitar dua pekan lalu yakni merek Sriwijaya MM Rp17.000 per liter, Carmila Rp17.000 per liter, Fortune Rp19.000 per liter, Sunco Rp42.000 per 2 liter.
“Kami belum dapat minyak goreng yang harganya Rp14.000 per liter,” kata dia.
Kepala Dinas Perdagangan Sumatera Selatan Ahmad Rizali mengatakan pemerintah masih memberikan batas waktu hingga 26 Januari 2022 bagi pedagang pasar tradisional untuk menyesuaikan harga minyak goreng.
Editor: Berli Zulkanedi